Begitu hening langkah waktu
lembut menerpah rahang jiwa.
nyaris tak terasa
gelir dan darah
aduk bersama gelak tawa
dan nestapa manusia
lalu, kita bisa apa
selain memahami
tiap jengkalnya
menjadi penerjemah embun yang bijak
atau menjadi kupu-kupu, yang selalu menebar kebahagiaan
dan senyuman ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar